02 June 2009

Tahukah Anda..!

Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah mempunyai 8
anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan
wanita itu sendiri mengidap siphilis, apakah anda akan menyarankanny untuk
menggugurkan kandungannya..?

Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja membunuh

salah seorang komponis
masyhur dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah
Ludwig Van Beethoven.

Menjelang pilpres, sekarang adalah waktunya untuk memilih seorang pemimpin
dunia dan keputusan Anda berpengaruh besar terhadap siapa yang akan menjadi
pemenang. Berikut adalah fakta mengenai ketiga calon tersebut.

Calon A : dihubung-hubungkan dengan politisi jahat dan sering berkonsultasi
dengan astrologi (ramalan bintang), punya dua istri muda, dia juga seorang
perokok berat dan minum 8-10 botol martini setiap hari.

Calon B : dipecat dua kali dari kantor, selalu bangun sore hari, pernah
menggunakan narkoba waktu kuliah dan minum wisky tiap sore.

Calon C: dianggap pahlawan perang, veterarian, tidak merokok, hanya
sesekali minum bir, tidak pernah berselingkuh diluar perkawinannya.

Siapa diantara ketiga calon ini yang akan Anda pilih..? Anda mungkin tidak
akan menduga siapa sebenarnya calon-calon ini.

Calon A = Franklin D. Roosevelt
Calon B = Winston Churcill
Calon C = Adolf Hitler.

Readmore»»»

07 October 2008

Persembahan

Persembahan merupakan wujud ungkapan syukur dan penyerahan diri orang-orang percaya atas pemeliharaan Allah. Persembahan di dalam ibadah jemaat adalah salah satu dari bentuk persembahan orang-orang percaya [Kej.28:20-22; Ams.3:9,10].

Adapun makna persembahan adalah:
1. Ungkapan terimakasih orang-orang percaya atas pemeliharaan Allah di dalam kehidupannya.
2. Pernyataan sikap mempercayakan diri kepada Allah dengan pemeliharaan-Nya.
[Yun.2:9; Luk.21:1-4]

Persembahan bukan sekedar kewajiban, bahkan merupakan suatu kemestian oleh kesadaran iman orang percaya sendiri. Gereja hanya membuat peraturan pelaksanaan teknisnya, seperti halnya

di dalam Alkitab juga diberikan peraturan teknisnya [Ul.16:16-17]. Apa saja yang berfungsi menopang kehidupan gereja untuk melaksanakan fungsinya di dalam pekerjaan penyelamatan Allah dapat atau boleh dipersembahkan oleh orang-orang percaya. Semua itu dapat dipersembahan dengan rasa takut dan hormat. Persembahan yang demikian itu juga merupakan pernyataan keterlibatan orang-orang percaya dan tanggung jawab orang-orang percaya di dalam pekerjaan penyelamatan Allah [Mat.8:4; 2Raj.12:4]. [sumber PPAG 2005]

Readmore»»»

26 September 2008

Pembelaan

Tengah malam itu, saya terbangun. Rupanya telepon berdering di kesunyian malam. "Halo, selamat malam. Ada yang bisa dibantu?" sapaku. "Pak Valen, ini dari Theo," suaranya bergetar. Saya mengenali itu suara Teophilus, rohaniwan gereja cabang di perumahan Bukit Asri.

"Ada apa, pak?"

"Gawat, Pak. Barusan Gereja Bukit Asri dikepung massa. Mereka mempertanyakan apa gereja ini sudah ada izin atau IMB. Pak RT menyerahkan surat pernyataan penghentian ibadah dan penutupan gereja. Saya diminta tanda tangan, tapi saya tolak."

"Lalu bagaimana kondisi sekarang?"


"Aman, Pak. Mereka sudah dibubarkan oleh polisi. Tapi besok saya diundang rapat di kecamatan."

"Syukurlah, Pak. Kami doakan agar Tuhan memberi hikmat dan perlindungan. "

***
Esoknya saya, Theopilus, dan beberapa penatua hadir dalam pertemuan di kantor Camat. Di sana sudah ada Ketua RT, Ketua RW, Lurah, Camat, Kapolsek, dan para pemuka agama. Pak RT dipersilakan berbicara tentang masalah yang terjadi.

"Bapak Pendeta, kami mendapat banyak laporan keberatan dari warga RT 03 tentang keberadaan gereja di perumahan warga Bukit Asri. Mereka merasa terganggu dengan ibadah tiap hari Minggu dan suara musik band tiap Sabtu malam. Apakah gereja ini ada izinnya atau IMB ?" tanya pak RT.

"Pak, gereja kami memang tidak ada IMB. Sudah 15 tahun sejak berdirinya gereja, kami sudah mencoba mengurus izin, tapi tidak pernah dikabulkan. Kalau soal keberatan, warga mana yang keberatan? Soalnya kamipunya daftar tanda tangan warga yang setuju dengan pendirian gereja pada tahun 1988," saya menjelaskan.

Pak RT menyerahkan selembar kertas penuh tanda tangan warga yang keberatan. Setelah dibaca, ternyata itu beberapa warga yang baru pindah ke RT 03. Selebihnya adalah bukan warga sekitar gereja, tapi dari kelurahan lain.

"Maaf, pak. Ini kan tidak signifikan. Yang benar-benar warga RT03 cuma 2 orang, itu pun mereka pindah kemari belum ada setahun," Tanya Theopilus.

"Meski cuma 2 orang, kalau merasa terganggu dengan gereja, kami patut dengar aspirasinya, " suara pak RT mulai meninggi.

"Pak, gereja di sini bukan baru setahun dua tahun. Kami sudah lama di sini, sejak berdirinya perumahan ini 15 tahun lalu. Kami tidak melakukan sesuatu yang merusak, malahan kami membantu membina dan meningkatkan moral spiritual masyarakat."

"Kami ini mayoritas! Minoritas harus tunduk pada mayoritas!"
"Bapak sebagai Ketua RT kok bisa bilang mayoritas. Seharusnya Bapak mengayomi semua golongan masyarakat, tanpa memandang mayoritas atau minoritas."
"Pokoknya gereja harus ditutup. Kalau tidak, akan kami ratakan dengan tanah. Massa siap bergerak."

Terjadilah adu argumentasi dan suasana menjadi panas. Akhirnya Pak Lurah dan Pak Camat menengahi. Mereka meminta masing-masing pihak tetap berkepala dingin dan menghindarkan tindak kekerasan. Pihak gereja diberi waktu 1 bulan untuk merundingkan hal ini dan disarankan untuk pindah ke tempat lain.

***
Hari Minggu para penatua mengadakan rapat. Diputuskan untuk mengantisipasi keadaan, gedung gereja diberi lapisan peredam suara. Alat musik band sementara waktu tidak dipakai. Ini supaya suara dari dalam gereja tidak mengganggu warga sekitar.

Diumumkan kepada warga gereja untuk mendoakan masalah ini. Setiap hari Sabtu diadakan doa puasa. Para penatua dan aktivis berdoa di gereja sejak jam 05.00 sampai 07.00 pagi. Lalu dilanjut dengan doa di rumah atau di kantor bagi yang bekerja. Sore jam 18.00 diadakan doa dan makan bersama di gereja.

Sementara itu, sudah tampak usaha-usaha menutup jalan masuk menuju gereja oleh orang-orang yang tidak suka dengan keberadaan gereja. Jalan utama menuju gereja diportal dan ditutup setiap hari Minggu. Warga gereja yang hendak menuju gereja terpaksa berjalan kaki
sekitar 2 km memakai jalan alternatif. Meski dipersulit, ibadah minggu tetap berjalan seperti
biasa.

Tanpa diduga oleh warga gereja, ternyata peristiwa ini meresahkan para tukang becak dan tukang ojek di perumahan Bukit Asri. Mereka yang biasa mendapat penumpang dan mengantar ke gereja, mulai berkurang pendapatannya, apalagi sekarang jalan utama ditutup sehingga harus memutar lebih jauh.

"Payah, Mas. Sekarang penghasilan saya jadi kurang. Biasanya hari Minggu bisa dapat 100.000, sekarang cuma 20.000," keluh Parto, tukang ojek langganan saya.

"Yah, kami juga lagi prihatin kok, Mas," jawab saya.

"Yang nggak setuju dengan gereja kan cuma 2 orang saja. Mending dia yang pindah dari sini. Betul nggak, Mas?" ujar Parto.

***.
Keesokan harinya saya terkejut membaca berita koran pagi. Isinya tertulis:
"Sejumlah tukang ojek dan tukang becak mengusir warga yang keberatan terhadap gereja."
Ketika saya telepon Theopilus, dia membenarkan berita tersebut.

"Pak Valen, kemarin 2 warga RT 03 yang sentiment terhadap gereja didemo oleh tukang ojek dan tukang becak. Mereka dianggap sebagai biang kerok menurunnya penghasilan para tukang ojek dan tukang becak."

"Lalu gimana sekarang?"

"Dua orang itu diminta pindah secepatnya dari perumahan. Kalau tidak, rumah mereka akan diacak-acak. "

Oleh imbauan penatua gereja, para tukang ojek dan tukang becak tidak sampai melakukan tindak kekerasan. Disepakati, dua warga itu membuat surat pernyataan tidak keberatan terhadap keberadaan gereja.

Tanpa diduga keberadaan gereja dibela oleh para tukang ojek dan tukang becak. Memang selama ini, gereja ada perhatian kepada mereka. Setiap Lebaran dan Natal, gereja memberikan bingkisan sembako buat mereka. Rupanya kehadiran gereja dirasakan manfaatnya oleh mereka sehingga ketika ada yang mempermasalahkan keberadaan gereja, justru merekalah yang membela dan mempertahankan gereja.

Tuhan dapat memakai apa dan siapa saja untuk melindungi umat-Nya. Sampai sekarang, warga jemaat Bukit Asri dapat beribadah dengan tenang tanpa gangguan.

Soli Deo Gloria.

Penulis adalah Saumiman Saud seorang rohaniwan, tinggal di Bogor.

(Ini adalah wujud nyata perlindungan Allah terhadap umat-Nya. Bila umat-Nya "mengangkat tangan", maka Allah akan "turun tangan". seperti firman-Nya dalam :
Yesaya 35 : 4 Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"

Roma 12 : 19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. ** Red **)

Readmore»»»

18 September 2008

Perjamuan Kudus

Sakramen perjamuan adalah alat pelayanan dengan roti dan anggur sebagai unsur dasarnya. Roti dan anggur itu melambangkan tubuh dan darah Kristus yang menunjukkan pada keyakinan bahwa:
1. Penyaliban dan kematian Yesus adalah dasar penyelamatan bagi manusia.


2. Melalui bentuk makan dan minum bersama yang melambangkan kehidupan keluarga Allah.
3. Sakramen perjamuan juga mengacu ke depan, ke perjamuan yang sempurna di sorga.
[Luk.22:19-20 (dan paralelnya); 1Kor.11:24,25; 1Kor.10:16,17; Ef.2:19; band. 1Tim.3:15; Why.19:17; band. 19:9]

Sebagai sarana pemeliharaan iman sakramen perjamuan mempunyai tiga makna, yaitu:
1. Mengingatkan orang-orang percaya kepada penyaliban dan kematian Kristus.
2. Mengingatkan orang-orang percaya kepada kedudukan mereka sebagai anggota keluarga Allah.
3. Mengingatkan orang-orang percaya kepada kesempurnaan keselamatan yang dijanjikan oleh Allah.

Adapun yang diperkenankan mengambil bagian di dalam sakramen perjamuan adalah setiap orang yang sudah baptis dewasa, atau sudah mengaku percaya dan tidak sedang dalam penggembalaan khusus [1Kor.10:14-22; 11:23-29].

Sakramen, baik sakramen baptis maupun sakramen perjamuan, bermanfaat dan mendatangkan berkat hanya jika orang yang mengambil bagian dalam sakramen itu sungguh-sungguh beriman dan menyikapi sakramen itu dengan takut dan hormat kepada Allah [1Kor.10:14-22; 11:23-29].

[Sumber: PPAG Th 2005]

Readmore»»»

Bersaksi tentang kebesaran Kuasa Allah

[1 Yohanes 1-2: 2]

Pernahkah kita merasa gamang hidup sebagai orang Kristen?
Pernahkah kita merasakan kebimbangan Iman selaku orang Percaya?
Saya kira apabila kita tulus, maka kita pernah mempertanyakan hal-hal tersebut.

Saudara saudara kekasih Kristus,
saya ingin menceritakan suatu kejadian dalam pengalaman kehidupan saya yang tidak pernah saya lupakan.

Kejadian ini bermula ketika saya menjadi anak asuh yang diangkat oleh salah satu keluarga dari Negeri Belanda [yang ketika itu masih dimungkinkan untuk mendapat bantuan secara langsung dari luar negeri ke salah satu Yayasan Kristen].
Yayasan Kristen tersebut mempunyai beberapa anak asuh yaitu sekitar 25 orang per kelompok [ada empat kelompok], kegiatan yayasan tersebut adalah dalam seminggu 2 kali mengadakan pertemuan bagi anak asuhnya dalam bentuk pemahaman alkitab, olah raga maupun latihan paduan suara dan latihan musik.

Singkat cerita saudara-saudara,
Pada waktu itu kita [anak-anak asuh] sedang mengadakan kegiatan olah raga: ada permainan kasti, sepakbola dan sebagainya.
Nah kejadian ini bermula pada saat salah seorang dari kita [kebetulan wanita] sedang bermain kasti dan tiba-tiba terjatuh dan mengalami kesurupan, anak tadi meraung-raung dalam bahasa yang kita tidak mengerti dan meronta-ronta pada saat kita pegang/ ingin ditolong. Saudara bisa bayangkan waktu itu kira-kira seumuran anak2 klas 3 Sekolah Dasar sampai yang paling besar kelas satu SMP, kita tidak tahu apa yang mesti diperbuat dan kebetulan pendampingnya adalah perempuan, lalu salah satu anak laki-laki paling besar diantara kami mengambil inisiatip untuk mengumpulkan kita semua dan mulai berdoa [tentunya sambil menangis]
Tiba tiba dari mulut teman kami tersebut yang sedang kesurupan keluar kata-kata: ” panas-panas” ”Jangan dekati aku.....” Yesus... Yesus... pergilah menjauh dariku
Mendengar teriakan tersebut kami semua semakin kuat untuk berdoa kepada Tuhan,
Setelah dan setelah beberapa lama teman kami tersebut masih berteriak-teriak dan akhirnya terdiam dan lemas serta tidak seberapa lama siuman dan sadar.
Saudara-saudara, sejak saat itu saya semakin teguh dalam iman dan nyatalah bahwa Tuhan adan diantara kita dan senantiasa menyertai kita umatNya.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,
Dalam perikop diatas, Yohanes ingin menyampaikan kepada kita tentang apa yang diimaninya. Agar melalui kesaksian ini Jemaat atau pengikut Yesus dapat mendengar kebenaran Firman Allah yang diimani.
Yohanes dalam hal ini dengan tegas dan mantap menyatakan bahwa apa yang ia saksikan itu adalah segala sesuatu yang pernah ia dengar, pernah ia lihat dan bahkan pernah ia raba.

Saudara-saudara,
Sebagai firman, ia [dalam hal ini yohanes] pernah mendengar,
Sebagai wahyu, yohanes pernah menyaksikan/melihat,
Dan sebagai manusia dalam Tuhan Yesus, yohanes pernah meraba.

Dengan demikian, apa yang disaksikan oleh yohanes bukannya yang telah ia dengar saja, tetapi seluruh pengalaman hidup bersama Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat.
Yang dapat disimpulkan sebagai ”Allah adalah terang”
Dalam ayatnya yang ke 5 ” Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan”

Bagi yohanes, mengikut Tuhan Yesus atau menjadi orang krsiten bukan sekedar bersaksi, bukan sekedar perubahan dalam ktp kita, namun harus ada penghayatan yang begitu dalam, sehingga mengikut Yesus tidak cukup dalam pengakuan, tetapi juga harus terwujud dalam suatu tindakan yang dapat dirasakan oleh orang lain.

Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus
Ada tiga syarat yang diungkapkan oleh yohanes untuk dapat menjadi pengikut Tuhan Yesus yang baik.

jika kita hidup dalam terang maka kita telah menyatu dengan terang yang berarti telah menyatu dengan Tuhan Yesus yang telah berkenan menebus dosa kita. Sehingga kita harus berperilaku seperti layaknya orang yang hidup dalam terang.
sekalipun kita hidup dalam terang, tidak dapat dikatakan bahwa kita tidak berdosa, sebab semuanya telah kelihatan dengan nyata bahwa sebenarnya kita berdosa, Tetapi justru dengan melihat dosa itulah maka kita memerlukan Tuhan Yesus sebagai juruselamat. Dengan mengaku dosa, kita akan mendapat pengampunan dan penyucian diri.
dan yang ketiga adalah jangan kita berbuat dosa
dosa dapat diartikan Kekerasan hati untuk memilih jalan sendiri dan ingin bebas dari Tuhan Allah

Saudara-saudara itulah gambaran seseorang yang telah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat, hidupnya selalu diterangi oleh terang Firman Allah. Lalu saudara-saudara, bagaimanakah caranya kita dapat selalu hidup dalam terang dan mampu bertumbuh dan bersaksi mengenai kemuliaan Allah?

Kuncinya adalah Komunikasi saudara-saudara,
a] Kita berkomunikasi dengan Tuhan melalui alkitab, artinya disini bahwa Tuhan berkomunikasi dengan kita melalui alkitab, memperlihatkan sifatNya dan kehendakNya, agar kita dapat melihat jalan terang yang dikehendakinya. Dengan membaca alkitab kita mengetahui kehendak Tuhan didalam rencana hidup kita yaitu hidup dalam terang Tuhan.
b] Kita berkomunikasi dengan Tuhan melalui Doa, artinya kita memasrahkan pikiran, keperluan dan keinginan kita dalam kehendakNya.
c] Kita berkomunikasi melalui persekutuan, artinya kita mendorong dan membimbing satu sama lain. Bersekutu dengan orang kristen lain adalah penting untuk saling mendorong supaya mengasihi dan berbuat baik. Saling menguatkan dengan sharing pengalaman diantara umat kristen. Bersekutu dapat dijalankan dengan ikut PA, Persekutuan Doa, Sarasehan, Memuji bersama dalam Paduan Suara dan lain sebagainya. Allah menumbuhkan gereja sebagai tempat untuk kita bertemu sesama umat dan mempelajari tentang Allah.
d] kita berkomunikasi dengan orang lain yang tidak mengenal Tuhan. Artinya kita bersaksi tentang pengalaman hubungan kita dengan Yesus.

Dengan demikian saudara-saudara, kita dapat menghayati Allah sebagai terang yang menerangi seluruh sendi kehidupan kita, dan dengan demikian orang lain dapat melihat terang dan kasih Allah itu pada diri kita yang pada akhirnya mereka akan menerima keselamatan yang Tuhan Yesus berikan, sebab Tuhan Yesus menjadi pendamai bukan hanya untuk dosa kita, tetapi untuk dosa seluruh umat manusia atau dosa dunia. Amien.

Readmore»»»

Renungan Visi

Di dalam Tata Gereja GKJ, disebutkan bahwa gereja merupakan komunitas religius dimana tugasnya adalah bersaksi dan memelihara spiritualitas rohani jemaat. Pemahaman gereja serta tugas-tugasnya mengarah pada tujuan hakekat gereja, yaitu untuk mampu menjadi wadah religius yang menjawab persoalan jemaat dan masyarakat. Menjadi gereja misioner merupakan implementasi dari firman Tuhan: "Karena itu pergilah jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.", Panggilan melayani telah menjadi misi bagi seiap anak-anak Tuhan. Misi yang dioperasionalisasikan


pada program dan kegiatan gereja melalui komisi, bebadan dan wilayah.

Gereja misioner adalah gereja yang memfungsikan seluruh dimensi talenta jemaat untuk ambil bagian dalam pelayanan. Memang belum secara keseluruhan gereja memberdayakan jemaat di dalam pelayanannya. Hal ini dimungkinkan karena aspek-aspek eksternal, seperti: kesibukan oleh akrena pekerjaan, serta waktu. Tetapi bukan berarti waktu dan kesibukan menjadi alasan untuk tidak terjun dalam pelayanan. Allah senantiasa mencari mereka yang berkomitmen untuk melayani yaitu orang-orang sibuk untuk dapat mengagendakan pelayanannya.

Gereja adalah orangnya, dimana komunitas atau persekutuan adalah wujud kebersamaan jemaat dalam bersekutu dan beribadah. Hidup dalam persekutuan dalam jiwa gereja yang misioner adalah hiudp dalam kepedulian dan kepekaan. Perwujudan kasih merupakan aplikasi dari gereja misioner. [Sumber: Renungan Buku Jemaat 2005-2006]
>

Readmore»»»